Agape dalam istilah Yunani untuk menggambarkan perasaan cinta tertentu.

Mengutip dari publikasi Perbedaan Gaya Cinta Ditinjau dari Tahap Perkembangan Remaja, agape merupakan cinta yang selalu peduli terhadap pasangan tanpa mengharapkan timbal balik dan tak mementingkan diri sendiri.

Agape bersikap selalu memaafkan dan percaya terhadap pasangan.

Contohnya, mendahulukan kepentingan pasangan dibandingkan dirinya sendiri.

Percintaan bisa diumpamakan berdasarkan teori roda warna.

Tiga warna primer dalam hal ini, yaiitu cinta eros, ludus, dan storge.

Warna primer percintaan ini memiliki turunan sekunder yang di antaranya, gaya cinta pragma, mania, dan agape.

Setiap jenis cinta ini dimiliki masing-masing individu yang berlainan.

Merujuk Agape Love and Forgiveness, terdapat tiga ciri dari orang yang memiliki cinta agape, di antaranya: 1.

Kesetaraan semua orang terlepas dari karakteristik pribadi tertentu, seperti daya tarik, kekayaan, dan sebagainya.

2.

Pengorbanan diri memberikan sumber daya milik untuk membantu memenuhi kebutuhan orang lain, seperti waktu, energi, hingga barang-barang materialistik.

3.

Kepedulian terhadap orang lain tanpa harus mengharapkan timbal balik.

Agape tidak dimaksud seperti tindakan kebaikan yang menghilangkan penderitaan orang lain.

Namun, kerelaan untuk pertumbuhan pribadi orang lain.

Jenis cinta agape sering disamakan dengan altruisme.

Adapun altruisme tidak selalu melibatkan usaha dan rasa sakit untuk kebaikan orang lain.

Contohnya, ketika seorang jutawan memberikan sebagian kecil uangnya kepada seorang tunawisma agar ia bisa bertahan hidup.

Tindakan itu tidak bisa diartikan sebagai pengorbanan diri karena jutawan tersebut tak dianggap mengeluarkan biaya Mengutip dari Compelling Truth, cinta agape pengorbanan secara sukarela, walaupun merasa ketaknyamanan untuk kepentingan orang lain tanpa mengharap imbalan.

Cinta agape tidak bergantung terhadap daya tarik, emosi, atau keadaan sentimen.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Cinta Agape Apakah Sama Seperti Altruisme?

Navigasi pos


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *